Minggu, 04 Oktober 2015

Siapa?






Cuma mahasiswi biasa-biasa, baru-baru ini mencapai usia kedelapan belas tahun, dan lebih suka tenggelam dalam buku dibanding keramaian. 

Lahir dalam keluarga yang orang  bilang sederhana, menjelma Si sulungyang dijadikan guru  dengan role model sekelas kakak.

Terpapar doktrin: Yang lahir duluan  punya tuntutan untuk menjadi panutan yang baik. karena sudah diberi kesempatan belajar di duni lebih dulu, bukan?

Perempuan yang bisa dikata ambis—si gila belajar yang menolak segala bentuk kecurangan, biasa jadi orang pertama yang ditanya-tanya tentang genre historical romance.

Disebut “child prodigy” juga karena langsung keluar ruangan kalau hujan turun. Ngapain? Nikmatin Petrichor.

Dijadikan literatur novel berjalan sama mereka yang menyebut dirinya teman. 

Punya kebiasaan aneh ngga bisa menghafal arah jalan, makanya sering nyasar. 
 
Berprinsip bahwa punya teman sebanyak mungkin, sahabat? Pilih-pilih yah. Dan menganggap nilai kata cinta kian hari kian inflasi.

Skeptis pada hal-hal romantis, dan menghindari basa-basi tanpa topik berarti.
Punya trust issue yang ngga ambil pusing. 

Tidak suka ada di keramaian, tapi bisa menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan atau kafe buku. Libraries are indeed my favorite sanctuary.

Kalau tidak terlihat sedang membaca, mungkin aku sedang menulis kalimat-kalimat rancu yang kelak akan memenuhi sampah kertas dan memenuhi memori micrrosoft word; kata orang

Tapi, masa bodoh lah sama kata orang selama habis coret-coret kertas, ngga memenuhi tempat sampah dengan label non organik.



Tidak ada komentar: