Cuma mahasiswi biasa-biasa,
baru-baru ini mencapai usia kedelapan belas tahun, dan lebih suka tenggelam
dalam buku dibanding keramaian.
Lahir dalam keluarga yang
orang bilang sederhana, menjelma Si
sulungyang dijadikan guru dengan role
model sekelas kakak.
Terpapar doktrin: Yang
lahir duluan punya tuntutan untuk
menjadi panutan yang baik. karena sudah diberi kesempatan belajar di duni
lebih dulu, bukan?
Perempuan yang bisa dikata ambis—si
gila belajar yang menolak segala bentuk kecurangan, biasa jadi orang pertama
yang ditanya-tanya tentang genre historical romance.
Disebut “child prodigy” juga
karena langsung keluar ruangan kalau hujan turun. Ngapain? Nikmatin
Petrichor.
Dijadikan literatur novel
berjalan sama mereka yang menyebut dirinya teman.
Punya kebiasaan aneh ngga bisa menghafal arah jalan, makanya sering nyasar.
Berprinsip bahwa punya teman
sebanyak mungkin, sahabat? Pilih-pilih yah. Dan menganggap nilai kata cinta
kian hari kian inflasi.
Skeptis pada hal-hal romantis,
dan menghindari basa-basi tanpa topik berarti.
Punya trust issue yang ngga ambil pusing.
Punya trust issue yang ngga ambil pusing.
Tidak suka ada di keramaian,
tapi bisa menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan atau kafe buku. Libraries
are indeed my favorite sanctuary.
Kalau tidak terlihat sedang
membaca, mungkin aku sedang menulis kalimat-kalimat rancu yang kelak akan
memenuhi sampah kertas dan memenuhi memori micrrosoft word; kata orang
Tapi, masa bodoh lah sama kata
orang selama habis coret-coret kertas, ngga memenuhi tempat sampah dengan label
non organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar